Music


19 Maret 2011

Pentingnya AKUNTANSI


PENGERTIAN AKUNTANSI

Pentingnya Akuntansi :

Persaingan perbankan dalam memperebutkan pangsa pasar

Agar tetap eksis dan mampu mengembangkan diri :
• dapat bekerja dengan tingkat efisiensi tinggi
• dapat mengembangkan produk/jasa perbankan baru sesuai kebutuhan

• memiliki informasi yang tepat pakai dan tepat waktu
• kemampuan manejemen bank dalam pengambilan keputusan

dikelola dan dimanfaatkan dengan benar

alatnya : AKUNTANSI


Definisi Akuntansi :

“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and events which are, in part at least of a financial character, and interpreting the results thereof. (A. I. C. P. A.)


SISTEM AKUNTANSI PERBANKAN

Sasaran Sistem Akuntansi Perbankan :
• sebagai sistem akuntansi manajemen
• sebagai sistem costing
• sebagai sistem pengawasan
• sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter


Dasar-dasar Akuntansi Perbankan :
1) accrual basis di dalam pencatatan biaya
2) cash basis di dalam pencatatan pendapatan
3) dasar rancang bangun akuntansi perbankan
• harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat menggambarkan jumlah dana yang diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut
• harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun menurut jatuh waktunya dan tingkat kekekalannya
• dapat menggambarkan Laba/rugi yang diperoleh dari hasil kegiatannya dengan jelas
• harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil kegiatan usahanya
• harus ada sistem internal control yang ketat
• harus dapat menyediakan data untuk penguasa moneter
4) dasar-dasar penyusunan rekening stelsel bank
• sebaiknya rekening assets disusun atas dasar tingkat likwiditasnya
• sebaiknya rekening hutang bank disusun atas dasar urutan pemakaiannya atau urutan jatuh waktunya
• sebaiknya rekening modal disusun berurutan atas dasar urutan kekekalannya
• sebaiknya rekening income/expense bank disusun berurutan atas dasar urutan ranking yang paling besar atau berurutan dari tingkat prioritas kegiatan utama dari bank yang bersangkutan



Sistem Akuntansi Biaya :

1) Fungsi Akuntansi Biaya Bank
• untuk mengetahui besarnya biaya dana yang dikumpulkan
• untuk mengetahui besarnya masing-masing profit dan loss atas masing-masing jasa yang diberikan
• sebagai alat perhitungan customer profitability
• sebagai dasar pricing bank services
2) Pendekatan Akuntansi biaya untuk bank
• Full costing/full absorption costing
• Variabel costing/direct costing
• Incremental costing-differential costing
• Estimated cost
3) Informasi biaya sebagai alat pengambil keputusan
4) Penetapan tarif jasa perbankan
• cost plus pricing
• marginal pricing
• non cost pricing
• skimming pricing
• penetration pricing

READ More...

Modal Kerja dan Analisis Perubahan Pendapatan


Modal Kerja (Working Capital)

Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya digunakan untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya untuk membiayai operasi perusahaan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengertian dari modal kerja disini peneliti kemukakan beberapa pendapat :
1. James C Van Harne (1997:214) menyatakan, bahwa “Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi perusahaan dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan”
2. J. Fred Weston Eugene F. Brigham (1991:157), menyatakan bahwa “Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan”.
3. Bambang Riyanto (1995:7), mengemukakan 3 (tiga) konsep pengertian modal kerja yaitu

a. Konsep kuantitatif
Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
b. Konsep kualitatif
Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek )
c. Konsep fungsional
Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.
Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja adalah harta yang dimiliki perusahaan yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha atau membiayai operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain dengan tujuan memperoleh laba yang optimal.
Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal dari
1. Hasil operasi perusahaan.
2. Keuntungan dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
3. Penjualan aktiva tidak lancar
4. Penjualan saham atau obligasi
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan modal kerja :
1. Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
2. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan bertambah
3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
4. Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
5. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
6. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
7. Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Manfaat manajemen modal kerja :
• Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
• Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
• Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
• Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
• Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja

Analisis Perubahan Pendapatan

Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri. Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :
1. Menurut ilmu ekonomi
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
2. Menurut ilmu akuntansi
Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses penandingan.
1. Sumber pendapatan
2. Produk dan kegiatan utama perusahaan.
Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam bentuk jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam produk atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.
3. Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.
Kriteria pengakuan pendapatan
Pengakuan sebagai pencatatan suatu item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Pengakuan itu termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata-kata maupun dalam jumlahnya, dimana jumlah mencakup angka-angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Empat kriteria mendasar yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui adalah :
1. Definsi item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
2. Item tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur.
3. Relevansi informasi mengenai item tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan.
4. Reliabilitas informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar dapat diuji, dan netral.
Empat kriteria pengakuan di atas, diterapkan pada semua item yang akan diakui pada laporan keuangan. Namun SFAC No.5 menyatakan persyaratan yang lebih mengikat dalam hal pengakuan komponen laba dan pada pengakuan perubahan lainnya dalam aktiva atau kewajiban. Sebagai tambahan pada empat kriteria pengakuan secara umum yang telah dijelaskan sebelumnya, pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila :
1. Pendapatan dan keuntungan tersebut telah direalisasikan.
2. Pendapatan dan keuntungan tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan laba telah selesai.
Pendapatan direalisasikan ketika kas diterima untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan itu dapat direalisasikan ketiga klaim atas kas (misalnya, aktiva non kas seperti piutang usaha atau wesel tagih) diterima yang ditentukan dapat segera dikonversikan ke dalam kas tertentu. Kriteria ini juga dipenuhi jika produk tersebut adalah suatu komoditas, seperti emas, dimana ada pasar publik untuk jumlah tak terhingga, dan produk tersebut dapat dibeli dan dijual pada harga pasar yang telah diketahui.
Pengukuran pendapatan
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun jika terdapat perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal, maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Nilai wajar disini dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana kegiatan mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memakai dan berkeinginan untuk meakukan transaksi wajar, kemungkinan kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima.
Pengakuan pendapatan
Pendapatan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan memiliki identifikasi tertentu. Menurut PSAK No.23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian transaksi tertentu secara keseluruhan. Pendapatan dari penjualan barang harus segera diakui bila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
• Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memudahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli
• Perusahaan tidak lagi mengelola atau pengendalian efektif atas barang yang dijual
• Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal
• Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke perusahaan tersebut
• Biaya yang akan terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan handal

Masalah Pengukuran dan pengakuan pendapatan
a. Masalah pengukuran pendapatan
Pengukuran akuntansi haruslah diarahkan ke penyajian informasi yang relevan untuk penggunaan yang ditetapkan. Pembatasan data yang tersedia dan ciri-ciri tertentu dari lingkungan membatasi keakuratan dan keterandalan pengukuran. Oleh sebab itu keterbatasan ini harus dikemukakan secara eksplisit dan dipertimbangkan dalam pengembangan prinsip serta prosedur akuntansi, karena kendala-kendala ini tidak dapat dibuang oleh lingkungan atau kurangnya alat pengukur memadai. Nilai tukar produk atau jasa sebagai hasil penjualan perusahaan merupakan ukuran terbaik dan paling objektif bagi pendapatan. Penentuan satuan ukur untuk pendapatan secara umum dinyatakan dengan jumlah uang atau unit moneter. Penentuan ini menimbulkan masalah, oleh sebab itu adanya penurunan atau kenaikan daya beli umum sepanjang waktu. Keterbatasan pengukuran pendapatan dapat timbul karena data akuntansi disajikan berdasarkan asumsi bahwa data itu relevan. Meramalkan pada masa yang akan datang pada umumnya tidak pasti, maka sulit menetapkan pengukuran yang relevan untuk tujuan ini. Namun, ketidakmampuan untuk membuat pengukuran pendapatan yang terandal dan atribut khusus yang dianggap relevan dapat juga disebab oleh kurangnya teknik pengukuran yang terandal dan ketidakmampuan untuk menemukan prosedur pengukuran pendapatan yang menjelaskan secara layak atribut yang sedang diukur.

b. Masalah pengakuan pendapatan
Pada penjelasan sebelumnya konsep pendapatan hingga saat ini sulit dirumuskan oleh para ahli ekonomi maupun akuntansi, hal ini disebabkan pendapatan menyangkut prosedur tertentu, perubahan nilai tertentu dan waktu pendapatan harus dilaporkan.
Didalam definisi pendapatan sebagai produk perusahaan dalam mengukur dan melaporkan pendapatan masih menghadapi masalah. Suatu alternatif pengakuan pendapatan pada waktu penyelesaian kegiatan utama ekonomi adalah konsep pelaporan pendapatan berdasarkan kejadian kritis atau yang paling menentukan, dengan kata lain sebagian pendapatan diakui kemudian jika fungsi atau kegiatan ekonomi tambahan akan terjadi kemudian.

READ More...

Analisis Laporan Keuangan BANK





1. Arti penting laporan keuangan
- Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.
Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
- Syarat-syarat Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai keterbatasan antara lain :
1. laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (interm report) dan bukan merupakan laporan final
2. adanya beberapa standar nilai yang bergabung
3. adanya pengaruh daya beli uang berubah
4. adanya factor-faktor yang tidak dinyatakan dengan uang, laporan keuangan adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi perusahaan yang dapat dinyatakan dengan uang
5. laporan keuangan bersifat historis
6. laporan keuangan bersifat umum
7. proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan-penggunaan taksiran-taksiran dan berbagai pertimbangan
8. akuntansi hanya melaporkan informasi yang material
9. laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
10. laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomi suatu peristiwa / transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas)

Kebaikan laporan keuangan :
1. Pelaporan keuangan menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam membuat keputusan lain yg sejenis secara rasional.
2. Pelaporan keuangan menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan datang yg berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
3. Pelaporan keuangan menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
4. Pelaporan keuangan menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.
- Peranan Pemeriksa Laporan Keuangan (Auditor) :
1. Pengawasan atas proses pelaporan keuangan dengan menekankan agar standar dan kebijaksanaan keuangan yang berlaku terpenuhi,
2. Memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijksanaan tersebut dan apakah sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota Komite Audit, dan
3. Mengawasi audit laporan keuangan eksternal dan menilai mutu pelayanan dan kewajaran biaya yang diajukan auditor eksternal.

- Tujuan laporan keuangan :
1. Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen(stewardship),atau pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.

- Prosedur analisis laporan keuangan :
1. mengenal perusahaan
2. mengenal situasi ekonomi
3. menilai reliability terhadap laporan keuangan
4. menilai akurasi laporan keuangan
5. membaca informasi laporan keuangan secara eksplisit
6. menganalisa hubungan antara pos-LK
7. melihat trend / growth
8. melakukan analisa perbandingan
9. menilai komposisi arus kas
10. melakukan evaluasi fakta dan kualitas perusahaan dari hasil analisa
11. melakukan prediksi atau proyeksi
12. kesimpulan dan saran

- Metode Analisis Laporan Keuangan yang dibandingkan
Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan untuk dua periode atau lebih, atau memperbandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Tetapi pada umumnya dilakukan untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut, misalnya:
• Laba/rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil
• Diperoleh aktiva baru/perubahan bentuk aktiva
• Timbul/lunas/perubahan bentuk hutang
• Penambahan/pengurangan modal dan lain-lain.
- Bentuk-bentuk Laporan Keuangan yang diakui oleh IAI :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:
II. Analisa Trend & Analisa Persentase Komponen
1. Analisa Trend
Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
2. Analisa Command Size
Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
3. – Analisa Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
1) Current Ratio : Ratio ini menunjukan tingkat keamanan ( margin of safety ) atas kreditur jangka pendek; atau menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut:
2) Acid Test Ratio : Disebut juga Quick Ratio, yaitu menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang-hutangnya tanpa memperhitungkan persediaan.
3) Cash Position Ratio
- Analisa Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
1) Total Debt To Equity Ratio
2) Total Debt To Total Assets Ratio
3) Long Term Debt To Equity
4) Long Term Debt To Total Assets
- Analisa Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat) rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1) Return On Equity (ROE)= ………………………….(8)
2) Return On Assets (ROA) = ……………………….(9)
3) Net Profit Margin= …………………………………….(10)
4) Gross Profit Margin = …………………………(11)
- Analisis Rasio Aktivitas
Adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh efektivitas penggunaan dana yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Ada 7 (tujuh) rasio Aktivitas yang digunakan, yaitu :
1) Total Operating Assets Turnover : rasio yang membandingkan antara penjualan bersih dan seluruh aktiva yang digunakan dalam suatu periode.
2) Receivable Turnover : rasio yang membandingkan antara penjualan kredit bersih dan piutang dagang rata-rata atau piutang akhir periode
3) Average Collection Period : untuk menghitung waktu atau hari rata-rata dana tertanam dalam piutang
4) Perputaran Sediaan : membandingkan antara harga pokok barang dijual dan sediaan rata-rata atau sediaan akhir periode
5) Average’s day inventory : menunjukkan hari rata-rata dana tertanam dalam sediaan
6) Net Working Capital Turnover : rasio yang membandingkan antara penjualan bersih dan modal kerja bersih
7) Fixed Assets Turnover : rasio yang membandingkan antara tingkat penjualan bersih dan aktiva tetap bersih.

READ More...

BANK Umum


Fungsi dan Kegiatan Operasional Bank Umum

Bagi manajer sebuah bank semua fungsi yang melekat pada lembaga yang dikelolanya sangat penting, sebab kegiatan-kegiatan manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan sebagainya tidak lain adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian, seksi atau unit-unit pelaksana yang ada dalam bank yang dikelolanya. Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh bank pada dasarnya ditentukan oleh fungsi-fungsi yang melekat pada bank bersangkutan. Fungsi yang paling utama adalah fungsi penerimaan simpanan dan fungsi pemasokan kredit.

Howard D.Crosse dan George H.Hempel dalam bukunya yang berjudul management policies for commercial banks, menyebutkan 7 fungsi pokok bank umum, yaitu :

1. penciptaan kredit
2. fungsi giral
3. penanaman dan penagihan
4. akumulasi tabungan dan investasi
5. jasa-jasa trust
6. jasa-jasa lain-lain
7. perolehan laba untuk imbalan para pemegang saham

Oliver G.Wood, Jr dalam bukunya berjudul commercial banking, mengatakan bahwa bank umum memiliki 5 fungsi utama dalam perekonomian, yaitu :

1. memegang dana nasabah
2. menyajikan mekanisme pembayaran
3. menciptakan uang dan kredit
4. menyajikan pelayanan trust
5. menyajikan jasa lain-lain

herbert spero dan lewis E.davids dalam buku berjudul money and banking, menyebutkan 5 fungsi bank, yaitu :

1. menerima dan menyimpan dana setoran
2. membayar tagihan
3. memberikan kredit kepada perusahaan-perusahaan untuk modal kerja atau membeli aktiva tetap
4. memberikan kredit kepada pemerintah
5. memberikan pinjaman perorangan dalam bentuk kredit konsumsi atau kredit bangunan

american bankers association dalam principles of bank operations menyebutkan empat fungsi ekonomi utama bank, yaitu :

1. fungsi penyimpanan dana
2. fungsi pembayaran
3. fungsi pemberian kredit
4. fungsi uang

kegiatan-kegiatan pokok bank adalah :

1. menerima simpanan
2. memberikan kredit jangka pendek
3. memberikan kredit jangka menengah dan kredit jangka panjang dan / atau turut serta dalam perusahaan
4. memindahkan uang
5. menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran
6. mendiskonto
7. membeli dan meminjam surat-surat pinjaman
8. membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang yang lain dan pembayaran dengan surat dan telegram
9. memberikan jaminan bank dengan tanggungan yang cukup
10. menyewakan tempat menyimpan barang-barang berharga

undang-undang perbankan tahun 1992 hanya membedakan dua macam bank, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat.

Menurut undang-undang perbankan tahun 1992, kegiatan usaha BPR meliputi :

1. menghimpun dana dari masyarakat
2. memberikan kredit, dan
3. menyediakan pembiayaan bagi para nasabahnya dengan menggunakan sistem bagi hasil.


READ More...

Dunia PerBANKan




1. A. Sekilas tantang Dunia Perbankan

Lembaga keuangan pada umumnya dan lembaga perbankan pada khususnya merupakan hasil evolusi yang telah menelan waktu berpuluh abad. Peninggalan lemengn-lemengan tanah liat di reruntuhan bangunan-bangunan kuno di Negara babylonia yang berasal dari tahun 2000 sebelum masehi menunjukkan bahwa pada waktu itu telah beroperasi lembaga-lembaga keuangan yang menyerupai bank-bank tabungan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada abad ke 9 SM mereka telah menggunakan surat tanda tagihan berbentuk promes dan cek. Dalam abad ke 6 SM mereka telah menggunakan kredit hipotik.


Pada zaman kota-kota dagang venice dan florence berkembang, kembali banyak meninggalkan benda-benda sejarah di bidang perbankan. Sebuah bank umum yang pertama didirikan di venice pada tahun 1587. polanya banyak ditiru oleh bank yang didirikan di amsterdam pada tahun 1609 dan di hamburg pada tahun 1618. warkat dan promes yang sekarang banyak digunakan merupakan warisan asli peradaban dari masa tersebut yang telah mengalami proses-proses penyempurnaan.

Bukti bahwa dunia perbankan indonesia telah berkiprah lebih dari 160 tahun adalah didirikannya bank sentral pada zaman penjajahan belanda dengan nama de javasche bank pada tanggal 10 oktober 1827.

1. B. Bank sebagai lembaga perantara keuangan

Lembaga keuangan meliputi semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari sektor riil perekonomian, yang untuk kemudian menyalurkannya kembali ke sektor riil lagi. Bank merupakan lembaga keuangan karena bertindak sebagai penghubung antara pelaku ekonomi yang satu dengan pelaku ekonomi yang lain di sektor riil yang menginginkan untuk mendefisitkan anggaran belanjanya ataupun menginginkan surplus pada anggaran belanjanya.ikut diputarkan guna memperoleh tambahan penghasilan. Lembaga keuangan memiliki 3 fungsi umum, yaitu :

1. memasok dana pinjaman bagi para peminjam yang bonafid
1. mengurangi resiko bagi para pemilik dana yang menginginkan kelebihan dana yang dimilikinya dapat ikut diputarkan dalam kegiatan usaha
2. meningkatkan likuiditas perekonomian tanpa mengurangi jaminan likuiditas para pemilik surat tagihan

Bank sebagai lembaga perantara keuangan, berfungsi menyalurkan dana dari para penabung ke para peminjam. Tanpa adanya perantara, penabung harus langsung meminjmkan dana mereka kepada orang lain yang memerlukan. Risiko tidak terbayarnya kembali pokok pinjaman bserta bunganya, dalam hal ini dengan sendirinya sepenuhnya ditanggung oleh para penabung itu sendiri. Tetapi dengan adanya perantara, yaitu bank. Maka bank yang akan melaksanakan pemberian kredit kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Kalau debitur tidak melaksanakan kewajiban membayar bunga dan bahkan pokok pinjamannya sekalipun, maka selama bank masih ada atau tidak jatuh pailit, penabung sepenuhnya masih akan memperoleh kembali pokok pinjaman beserta bunga yang menjadi haknya secara penuh.

Menurunnnya risiko kerugian yang ditanggung oleh penabung akan menurun lebih rendah lagi sebagai akibat lebih profesionalnya bank dalam menangani pemberian kredit kpada pihak-pihak yang membutuhkan. Mengenai fungsinya yang menyangjut masalah likuiditas, dapat dikatakan bahwa bank dapat meningkatkan likuiditas dalam perekonomian tanpa harus mengurangi tingkat likuiditas dari pihak-pihak penabung. Berlakunya hukum angka besar (the law of large number) memungkinkan bank menerbitkan surat tagihan / klaim melebihi jumlah dana milik penabung yang disimpan di bank dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan.

1. Bank sebagai Lembaga Moneter

Peranan bank sebagai lembaga yang ikut berfungsi menciptakan uang. Dengan memiliki kemampuan ikut menciptakan uang dengan jumlah yang sangat berarti, para teknokrat dan para pemikir ekonomi sepakat untuk menganggap bank sebagai lembaga moneter. Terutama melalui lembaga perbankan itulah pengaruh kebijakan-kebijakan moneter bank indonesia selaku bank sentral disalurkan ke dalam perekonomian. Apabila pemerintah menganggap perlu mengurangi atau menambah laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar maka kebijakan-kebijakan uang ketat atau uang longgar dalam bentuk peningkatan atau penurunan legal rserve ratio, peningkatan atau penurunan rediscount rate, open market selling atau open market buying, melalui moral suasion arau melalui cara-cara lainnya akan diambil oleh bank indonesia. Dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut, dengan mendasarkan pada kepentingan bisnis mereka sendiri akan memberikan reaksi dalam bentuk penurunan atau peningkatan saldo giral para nasabahnya. Dengan cara seperti inilah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat menurun atau meningkat.



2. Lingkungan Bisnis Perbankan

Lingkungan bisnis perbankan terdiri dari dua unsur pokok, yaitu unsur lingkungan perusahaan dan unsur keadaan persaingan lingkungan perbankan. Lingkungan bisnis perbankan terdiri dari lingkungan sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan hukum.

Lingkungan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat, masyarakat agraris dimana sistem pengupahan banyak dilakukan dalam bentuk in natura akan kurang mendukung perkembangan lembaga perbankan relatif dibandingkan dengan masyarakat industrial dimana banyak pengupahan dengan menggunakan uang. Selanjutnya lembaga perbankan cenderung sukar berkembang dalam masyarakat dimana bunga uang dianggap secara riba.

Keadaan politik, secara langsung maupun tidak langsung banyak berpengaruh terhadap perkembangan lembaga-lembaga keuangan pada umumnya dan lembaga-lembaga bukan bank pada khususnya. Negara dimana stabilitas politik dan ekonominya sangat rendah serta negara dimana peranan sektor swasta mendapatkan ruang gerak yang sangat sempit jelas tidak mendukung berkembangnya sistem perbankan. Distribusi kekuatan politik serta unsur suasana politik yang terjadi, secara tidak langsung melalui suasana dunia usaha / economic environment ataupun secara langsung besar pula peranannya terhadap perkembangan dunia bisnis perkembangan.

Lingkungan tekhnologi yaitu keadaan tingkat tehnologi beserta perkembangannya, pengaruhnya juga sangat besar. Penggunaan tekhnologi elektronik dalam berbagi bidang, khususnya dalam dunia perbankan sekarang ini. Tanpa memanfaatkan tekhnologi komputer, sebuah bank tidak akan dapat mampu bersaing, baik dalam menekan biaya operasionalnya dalam kecapaian serta kecermatan melayani para debitur, para pemegang rekening giro, deposito maupun tabungan, para pemakai jasa perbankan lainnya, serta dalam memenuhi ketepatan waktu penyerahan laporan-laporan yang harus disampaikan kepada bank indonesia.


READ More...