Music


16 Januari 2009

ILMU DALAM PERSPEKTIF (2)

D. Aturan Dalam Ilmu Ilmu Alam
Salah satu faktor yang telah membawa ilmu ilmu alam yang bentuknya seperti sekarang ini adalah aturan permainan yang digunakan dalam proses pengembanganya.
Ada tiga hal pokok dalam aturan permainan ilmu ilmu alam, yaitu :
1. Pengamatan berulang.
Gejala alam yang lazim dibahas dalam ilmu ilmu alam adalah bahwa pengamatan gejala alam itu dapat diulangi orang lain atau bersifat tiruan, karena apabila ada gejal alam baru akan terdaftar dalam perbendaharaan ilmu ilmu alam setelah melalui ujian berulang kali sehingga tidak diragukan lagi kebenaranya. Karena pada kenyataanya banyak sekali yang pernah menemukan gejala alam yang baru akan tetapi disangkal oleh orang lain yang lebih sering melakukan pengamatan (ekperimen).

2. Jalinan antara teori dengan pengamatan
Gejala alam itu tidak berdiri sendirian tetapi saling berkaitan dalam suatu pola sebab akibat yang dapat dipahami dengan panalaran yang serasi dari aturan sebab akibat itu disebut hukum alam. Teori dalam ilmu alam harus memiliki syarat yaitu : harus bertumpu pada gejala alam yang syah dan bebas dari konflik penalaran. Untuk memudahkanya perlu diadakan ujian kualitatif dan kuantitatif.

3. Kemampuan meramalkan gejala alam yang lain
Ilmu harus sanggup mengumpulkan informasi dan merangkainya, apabila kita sudah mengumpulkan gejala gejala alam dan menyusunya dalam pola sebab akibat yang serasi berarti kita sudah memahami apa yang terjadi di alam ini. Lebih dari jika pola susunan rangkaian gejala alam yang menarik. Hal ini dapat dijadikan pedoman untuk meramalkan gejala alam yang lain. Tanpa pedoman untuk merumuskan suatu gejala alam ke dalam suatu i1mu alam. Maka ilmu ilmu alam akan menjadi ilmu yang tawar.

E. Beberapa Perbedaan Ilmu Ilmu Alam dan Ilmu Ilmu Social
Dibandingkan dengan ilmu ilmu alam yang telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, ilmu-i1mu social agak tertinggal, bahkan beberapa ahli berpendapat bahwa ilmu ilmu social takkan pernah jadi i1mu dalam artian yang sepenuhnya, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa secara lambat laun ilmu ilmu social akan berkembang, meskipun tidak seperti yang dicapai ilmu alam. Ilmu ilmu social cenderung mempelajari tingkah laku manusia. Dan ini sangat sulit untuk menerangkan, meramalkan dan mengontrol gejala gejala social dikarenakan ada beberapa asas yang melandasinya yaitu ;
a. Objek penelaahan yang kompleks
b. Kesukaan dalam pengamatan
c. Objek penelaahan yang tak terulang.
Bagaimana hubungan antara ahli dan objek penelaahan social ? Hubungan antara ahli dan objek penelaahan social adalah ahli social mempelajari fakta mengenai kondisi kondisi yang terdapat dalam suatu masyarakat dan harus mampu mengatasi berbagai rintangan untuk kemjuan yang berarti dalam menerangkan, meramalkan, dan mengontrol kelakuan manusia dalam masyarakat. Ahli i1mu alam mempelajari fakta dimana dia memusatkan perhatianya pada keadaanya yang terdapat pada alam.

F. Beberapa Konsep dalam I1mu
1. Klasifikasi
Konsep klasifikasi adalah suatu konsep yang meletakkan objek yang sedang ditelaah dalam suatu kelas tertentu semua konsep taksonomi dalam botani dan zoology dengan bermacam spesies, famili, genus dan sebagainva merupakan konsep klasifikasi. Kita akan menyatakan suatu objek dan hasil penelaahan dari yang terendah kepada yang tertinggi berdasar hasil dari penelitian setelah ditempatkan pada tempat tertentu dalam satu kelas.

2. Perbandingan
Konsep ini disebut juga komparatif atau perbandingan antara konsep klasifikasi dengan konsep kuantitatif. Seringakali terjadi sebelum bidang keilmuan mempergunakan konsep kuantitatif bidang keilmuan tersebut telah mengembangkan konsep perbandingan yang lebih efektif dibandingkan dengan konsep klasifikasi yang lebih besar. Konsep ini juga biasa dijadikan dasar untuk sebuah konsep kuantitatif.
3. Kuantitatif
Konsep kuantliatif mempunyai pasangan yang berhubungan dengan konsep komparatif, dimana dalam perkembangan sebuah bidang keilmuan biasanya berfungsi sebagai langkah pertama terhadap kuantitatif. Contoh dalam konsep perbandingan tentang 'berat', 'kurang berat ' atau sama berat ini dengan mudah membawa kita pada konsep berat yang dapat diukur dan diekspresikan dalam bilangan. Dan ini biasa dilihat dari hasil pengukuran yang ada dalam konsep kuantitatif.

4. Peluang
Berdasar teori teori keilmuan suatu kejadian tidak akan mendapat jawaban yang pasti. Suatu saat teori ini benar karena berdasar penelitian dan pada saat yang lain kadangkala berubah setelah diteliti kembali. Kita tahu bahwa pernyataan tentang suatu fakta yang didapat dari suatu pengamatan tak pernah pasti secara mutlak karena mungkin kita melakukan kesalahan dalam pengamatan.

G. Pengukuran
Kegiatan dari seorang ilmuwan adalah melakukan. pengukuran. Tanpa pengukuran maka takkan terjadi kemajuan dalam ilmu modern. Kemajuan ilmu berhubungan erat sekali dengan ketelitian alat pengukuran. Konsep pengukuran yang dibahas disini adalah tentang klasifikasi.

Klasifikasi
Syarat yang harus dipenuhi dari klasifikasi adalah :
1. Semua harus tercakup, artinya semua harus mampu untuk mengklasifikasikan tiap-¬tiap hari kedalam lebih satu kelas atau tidak ada yang terlewat.
2. Saling menidakkan, bahwa tak ada satu haripun yang dapat dimasukkan dalam satu, sebab kalau tidak maka kekacauan yang mungkin timbul akan membuat konsep tidak berguna.
Contoh dari klasifikasi tentang minat psikologis seseorang seseorang terhadap bidang keilmuan. Ditinjau dari segi klasifikasi maka manusia berdasarkan minatnya dibagi dalam kelas-kelas tertentu umpamanya : (1) sangat menyukai semua ilmu, (2) tidak menyukai semua ilmu, (3) menyukai ilmu teoritis namun tidak menyukai ilmu eksperimental, x(4) menyukai ilmu eksperimental namun tidak menyukai ilmu teoritis, 90% menyukai baik ilmu teoritis maupun ilmu eksperimental. Lima kelas itu mempunyai sifat saling menidakkan namun tidak mencakup semua, untuk itu merupakan suatu latihan apabila dapat menyempurnakan kelas dan mejadikan suatu klasifikasi semuanya tercakup. Peranan pengukuran dalam bidang keilmuan menurut perkembangannya antara lain :
a. Penataan Sebagian (partial order)
Tugas utama ilmuwan adalah mencoba membandingkan berbagai objek dari golongan yang berbeda. Umpamanya jika kita harus membagi hari dalam satu tahun menjadi golongan yang berbeda seperti “hari pada bulan Mei” atau “hari pada pertengahan bulan Desember”, maka kita harus mencoba membandingkan suatu hari yang terdapat pada bulan Mei dengan suatu hari seperti hari yang terdapat pada pertengahan bulan Desember. Dalam hal ini kita tertarik pada temperature, maka kita akan mengambil hal tersebut sebagai dasar perbandingan apakah hari yang satu lebih panas dari hari yang lain. Hubungan dalam penataan sebagian terdiri dari :
1. Asimetri adalah hubungan antara dua objek yang dimana antara a dan b, dimana a lebih dari b dalam satu hal atau a lebih disukai dari b dan b tidak boleh mempunyai hubungan yang sama terhadap b.
2. Transirif adalah hubungan dari tiga obyek atau lebih dimana jika a lebih disukai dari b dan b lebih disukai dari c.
Kesukaran dalam penataan sebagian misalnya dalam menentukan pilihan berdasarkan mayoritas suara dalam sebuah orgaisasi dan penataan anggota lebih dari satu kriteria.

b. Penataan Sederhana ( Simple Order)
Penataan sederhana adalah penataan diantara dua golongan tidak boleh berada dalam satu tingkat yang sama, maka penggolongan kita akan meruoakan sebuah garis tanpa cabang. Ciri-ciri dari penataan sederhana adalah :
1. Asimetri
2. Transitif
3. dua golongan yang berbeda yang manapun.

c. Skala Bilangan ( Numerical order )
Konsep pengukuran dalam pikiran kita mempunyai hubungan yang erat dengan konsep bilangan. Skala bilangan merupakan bilangan nyata yang diterapkan pada obyek yang sedang ditelaah. Kebanyakan bilangan kita membuat penataan sederhana dahulu sebelum menerapkan bilangan. Dua gejala akan terlihat dengan jelas hasilnya apabila :
1. Terdapat hubungan antara keduanya.
2. Adanya sebab akibat dari hubungan itu.
Pada dasarnya para ilmuwan lebih menyukai skala bilangan karena didasarkan dari rumusan teorinya. Satu teori tidak ada gunanya kecuali kalau kita menjabarkan secara deduktif. Dan proses deduktif adalah proses matematis yang memerlukan skala bilangan pengukuran sangat berperan dalam perkembangan ilmu modern karena dengan memberikan bilangan kepada obyek atau gejala dalam alam, kita mampu mendeskripsikan gejala dalam hukum bilangan.


H. Matemtika
Matematika merupakan puncak kegemilangan intelektual, karena metode matematis memberikan inspirasi kepada permikiran bidang social, ekonomi, dan memberi warna pada seni lukis, arsitektur dan musik. Ciri utama matematika ialah metode penalaran (reasoning). Penalaran dapat dilakukan baik secara induktif dan deduktif.
Bangsa Yunani berpendapat bahwa persyaratan penalaran metematis harus bersifat deduktif, karena metode inilah yang mampu menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya. Kebenaran bangsa Yunani adalah bilangan dan bentuk geometris. Alasanya adalah :
1. Matematika disusun atas aksioma bilangan dan geometri yang tidak menalar tentang gaya, berat, cahaya, persenyawaan kimia atau tujuan hidup.
2. Bahwa bilangan ukuran dan bentuk merupakan stifat sifat dasar dari berbagai wujud. Jagad raya tersusun secara matematis dengan demikian gejala alam hanya dapat dipahami dalam pengertian angka.
3. bahwa matematika adalah bahasa simbolis, artinya bahasa matematika tidak mengandung sesuatu yang dalam atau rumit tetapi bahasa yang mudah dipelajari.
Penerapan matematis terhadap benda yang bergerak melahirkan sebuah doktrin kefalsafahan yang menyatakan bahwa tiap gejala alam dapat direduksikan menjadi zat dan gerak, dimana semua zat termasuk tubuh manusia semuanva terikat oleh hukum matematis yang tetap sedangkan kehendak manusia tak terbatas, dan pikiran hanyalah merupakan reaksi mekanis yang diberikan terhadap otak lewat panca indera terhadap sensai.

I. Matematika Tanpa Bilangan: Matematika Untuk I1mu ilmu Sosial.
Ilmu ilmu sosial dapat ditandai oleh kenyataan bahwa, kebanyakan dari masalah yangg dihadapi tidak mempunyai pengukuran yang mempergunakan bilangan dan pengertian ruang. Banyak masalah masalah social yang tidak dapat diselesaikan dengan matematis karena terdahulu kompleknya masalah tersebut.
Ada dua cara agar masalah social sampai model matematis dengan tidak menggunakan bilangan atau ruang, yaitu:
a. Dengan menggunakan cabang matematis yang tidak menggunakan bilangan dan ruang.
b. Memakai bilangan yang kita tetapkan secara kurang lebih begitu saja pada masalah dimana faktor bilangan itu tak terdapat.
Contoh model yang diambil dari aljabar dan geometris modern yaitu:
1. Model teori grafik yang merupakan cabang dari geometris modern, dimana ada dua model ini yaitu tentang grafik yang berarah dan grafik yang bertanda.
2. Model teori gugus yang merupakan cabang dari aljabar modern Teori ini berhubungan dengan tranformasi
3. Model jaringan komunikasi yang merupakan aplikasi dari perkalian matrik Model matrik
4. Model rangking (urutan prioritas)
Dari keempat model tersebut menggambarkan kepada kita berbagai cara di mana matematika mungkin beguna, dalam memecahkan masalah tanpa bilangan dan ruang ilmu-ilmu sosial Model model tersebut menggambarkan bagaiman aljabar dan geometri modern memberikan tehnik tehnik baru dalam bidang sosial.

J. Statistika dan Metode keilmuan
Statistika adalah merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu.statistik merupakan deskripsi tentang angka angka dari aspek kuantitatif suatu. benda yang berbentuk hitungan atau pengukuran.statistik juga bias juga mencakup ukuran seperti berat atau tinggi badan atau berapa lama mereka menahan napas dalam menyelam. Lebih lanjut statistic juga mengemukakan nilai yang merupakan hasil pengolahan dari atau pengukuran yang, telah dikumpulkan.
Bidang keilmuan statistic merupakan metode untuk memperoleh dan menganalisa data dalam mengambil suatu kesimpulan berdasar data tersebut. Ditinjau dari segi keilmuan statistic merupakan bagian dari metode keilmuan yang dipergunakan untuk mendeskripsikan gejala dalam bentuk angka-angka baik melalui hitungan maupun pengukuran. Tujuan dan pengumpulan data pada statistic adalah:
1. Kegiatan praktis.kegiatan yang dilakukan para manager untuk memilih alternative dan konsekuensinya dalam memilih alternative itu.
2. Kegiatan kelimuan, merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dan diterapkan dalam mengambil keputusan yang, konsekuensinya belum diketahui.

Statistika dan Tahap tahap metode keilmuan
Statistika bukan merupakan sekumpulan pengetahuan mengenai obyek tertentu melainkan merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan.tahap tahap metode keilmuan sudah dibahas pada bahasan sebelumnya. Peranan Statistika dalam tahap-tahap metode keilmuan :
1. Statistika sangat penting pada tahap observasi dan pengujian kebenaran serta sampai batas tertentu penting dalam merumuskan hipotesis.
2. Statistika berguna pada tahap observasi karena dapat menyarankan mengenai apa yang harus diobservasi untuk menarik manfaat yang maksimal serta bagaimana cara. menafsirkan hasil observasi.
3. Statistika dapat menolong kita mengklasifikasikan mengikhtiarkan dan menyajikan hasil observasi dalam bentuk yang dapat dipahami dan mudah mengembangkan hipotesis.

Penerapan Satatistika dapat digunakan dalam niaga dalam mengambil keputusan yang
tidak tentu, dalam penelitian pasar, penelitian produksi, kebijakan penanaman modal, control kualitas, seleksi pegawai, kerangka percobaan industri ramalan ekonomi auditing, pemilihan resiko, dan lmu ilmu alam.

K. Komunikasi Pemikiran keilmuan
Matematika dalam keilmuan memiliki peranan yang sangat penting. Karena matematika akan melayani berbagai ilmu. Oleh karena itu. matematika memainkan dua peranan, yaitu:
1. Sebagai raja bahwa matematika merupakan bentuk logika paling tinggi yang pernah diciptakan oleh pemikiran manusia. Logika ini dilukiskan dalam bentuk system sibulis dari kegiatan pemikiran serta struktur yang tertur dari teoi bilangan dan ruang.
2. Sebagai pelayan bahwa matematika menyediakan bagai ilmu-ilmu yang lainya, bukan saja system logikanya tetapi juga model matematika dari berbagai kegiatan keilmuan. Model ini menyusun sebuah isomorfisme antara matematika dengan unsur dalam bidang dimana matematika itu diterapkan.
Matematika memegang peranan yang penting dalam sifat sifat sebagai berikut :
1. Matematika berhubungan dengan dalil dan dapat diuji kebenarannya
2. Matematika tidak tergantun kepada perubahan ruang dan waktu
3. Matematika bersifat eksak dalam semua yang dikerjakannya meskipun dia mempergunakan data yang tidak eksak
4. Matematika dalah logika deduktif yang mengubah pengalaman indera menjadi bentuk bentuk yang deskriminatif kemudian bentuk ini menjadi abstraksi dan kemudian berubah menjadi generalisasi.


Peranan Matematika Dalam keilmuan
Untuk bisa mengetahui dan Ilmuwan bisa mencapai pengetahuan yang sama lewat pengalaman indera dan serangkaian penalaran. Di bawah ini beberapa peranan matematika dalam pemikiran keilmuan yaitu:
• Matematika dapat memilih kaidah kaidah yang dimilikinya dan mempergunakan kumpulan tersebut untuk membangun sebuah model dari gejala keilmuan yang sedang kita amati.
• Membuat rumus rumus.
• Membuat hukum hukum dasar dengan mempergunakan lambing.
• Menguji kebenaran kebenaran serangkaian pernyataan atau teori
Unsur unsur komunikasi keilmuan mengenal lambing dan tanda. Lambing tidak memberikan bukti tentang adanva sesuatu tersebut. Lambang dapat memungkinkan tumbuhnya pemikiran dan komunikasi pemikiran tersebut apabila lambing memiliki objek. Lambing berbentuk kata kata. yang memiliki arti tunggal jadi lambing. Tanda adalah bukti bukti tentang adanya, sesuatu, seperti adanya kilat adalah tanda akan adanya petir. Tanda tanda tidak memungkinkan timbulnya kornunikasi tanda akan memiliki arti kalau ada yang memiliki.
Tujuan komunikasi kelimuan untuk mendapatkan intelektual dan bukan estrisik. Tujuan intelektual adalah satu satunya tujuan yang diinginkan dan ini untuk menghindari kebingungan. Pemakaian logika dengan mennggunakan simbolis akan memperjelas suatu pernyataan secara keseluruhan dinyatakan dengan huruf Pemakaian logika sebagai symbol dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konsep tentang pengingkaran yaitu kontradiksi
2. Konsep kedua tentang penghubung
3. Konsep ketiga dispungsi atau gabungan dua persyaratan dengan menggunakan kata “atau”
4. Konsep keempat implikasi atau persyaratan
5. Konsep kelima ekuivalen

L. Fungsi Bahasa Matematika Dan Logika Untuk Ketahanan Indonesia dalam
Abad 20 Di Jalan Raya Bangsa Bangsa
Dalam menghadap banjir kebudayaan barat ke Indonesia kita harus menyikapi dengan sikap ilmiah. Sikap ilmiah dengan membandingkan dengan kebudayaan kita dengan sendiri _dengan dianalisis proses saling berpengaruh kebudayaan dan konsekuensi dari pengaruh tersebut. Untuk itu perlu adanya solusi sebagai jawaban untuk menghadapi tantangan itu, menggunakan anaisis sebagai berikut :
1. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa adalah menjelmakan pemikiran konseptual ke dalam dunia kehidupan, kemudian penjelmaan tersebut menjadi landasan untuk suatu perbuatan. Perbuatan ini menyebabkan terjadinya hasil dan akhirnya hasil ini dinilai.

2. Fungsi Matematika
Ilmu pengetahuan dan ilmu ilmu sosial mempergunakan matemattika. Fungsi matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Semua pengetahuan dijelaskan dengan rnatematika dan dengan menggunakan bahasa yang deskriptif, proporsional pada seluruh lapisan pendidikan. Matematika bahasa dan logika merupakan alat utama dan alat fundamental untuk menyusun, dan mendisplinir pernikiran sehingga pemikiran yang sifat yang jelas, tepat, singkat dan teratur.

M. Hubungan Etika Dengan Ilmu
Faham pragmatis bahwa tujuan ilmu untuk kemajuan dalam bidang teknik, ekonomi, kekayaan dan yang lebih mulia lagi adalah untuk menemukan harta ciptaan Tuhan. Hal ini bisa tercapai apabila suatu ilmu diterapkan. Ilmu mengabdi kepada masyarakat sehingga ia menjadi sarana kemampuan untuk mengejar kebenaran. Dan kebenaran itu merupakan inti etika ilmu, tetapi jangan lupa bahwa kebenaran itu ditentukan oleh derajat penerapan ilmu.
Van Peursen menyatakan bahwa pada sifat ilmu akan selesai kegiatan beroperasi dalam ruang gerak dan ruang karena berisi aneka ketegangan dan gerak yang penuh dengan keresahan. Martin Heidegger menyatakan bahwa manusia mempunyai logos bertalian dengan kata kerja leguin yang artinya macam macam, berbicara, membaca, menyimak, menyimpulkan makna, menyimpan dalam batin, berhenti untuk ¬menyadari. Kaitan logos adalah ethos. Kata ethos berarti sikap hidup yang menyadari sikap yang mengutamakan tutup mulut untuk berusaha mendengar dengan mengorbankan berbicara lebih.
Kebenaran keilmuan tampak apablia ada jawaban yang netral, tak berwarna dapat melunturkan pengertian kebenaran. Pada hakekatnya ilmu selalu berlandaskan kebenaran dan etika. Kebenaran ilmu tidak mutlak tidak seperti kebenaran yang hakiki. Firasat dalam ilmu juga memainkan peranan yang berarti dalam ilmu dan sejarah perkembangan.

N. Ilmu Dan Humaniora
Elmood mendeskripsikan humaniora sebagai perangkat sikap dan perilaku moral manusia terhadap sesamanya, Humaniora berlandaskan pada prilaku moral manusia terhadap linkungannya yang sesuai nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ilmu adalah semua pengetahuan yang terhimpun lewat metode metode keilmuan.
Pengetahuan diperoleh dengan melalui hasil rebtetan daur daur penyimpul rapatan (induksi) penyimpul keihlasan (deduksi 0 dan pengalihan (verifikasi/validasi ) yang terus menerus tak ujung usai (Kemeng : 1959 )
Dalam memperoleh ilmu dilandasi oleh budiluhur antara lain kerja keras, ketabahan, ketekunan dan kesetiaan. Hal ini untuk menghindari sikap sombong dan sok tahu atas seaganya. Ilmu bukan hanya untuk memperoleh kebenaran saja nilai nilai juga harus dijunjung tinggi dan juga menghasilkan keindahan.



BAB III
KESIMPULAN


Pengetahuan merupakan produk berpikir manusia dari awal sampai akhir ditinjau dari cara berpikir manusia maka pola untuk memperoleh pengetahuan melalui; rasionalisme, empirisme dan metode keilmuan. Metode ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu seorang ilmuan harus dapat memilih metode mana yang akan digunakan untuk menganalisa atau menelaah.

Proses untuk mendapatkan ilmu bias dilakukan secara induktif, deduktif dan pengukur. Masalah yang dibahas bisa mengenai masalah yang sudah diketahui sebelumnya atau dengan menelaah masalah yang belum pernah diteliti. Untuk menelaah kebenaran suatu masalah tentu kita harus tahu latar belakang masalah, rumusan masalahnya, hipotesis, kaitan antara gejala-gejala yang diteliti dan juga pengujian kebenaran yang merupakan verifikasi.

Dalam pengujian kebenaran kita dapat menggunakan matematika dan statistika. Matematika dapat dipergunakan untuk mengkomunikasikan hokum keilmuan dan hipotesis. Statistika juga dapat digunakan pada tahap observasi dan pengujian kebenaran, sehingga dapat mengelompokkan, mengihtiarkan dan menyajikan data yang akurat.



DAFTAR PUSTAKA


Suryasumantri Jujun S, 1999, llmu Dalam Perspeklif, Jakarta: Yayasan obor Indonesia

Mantra Ida Bagoes 2004, Filsafat Penelitian & Metode penelltian Sosial, Yogjakarta. Pustaka Pelajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar