Music


16 Januari 2009

JARING_JARING KEHIDUPAN (2)


C. Pandangan Arnold Toynbee, Sorokin dan Buku I Ching:

Menurut Toynbee transisi-transisi yang pernah dialami sesuai dengan yang kita alami saat ini. Diantara transisi-transisi itu terdapat tiga yang dapat menghacurkan dasar kehidupan kita dan akan mempengaruhi sistem social, ekonomi dan politik kita secara mendalam, diantaranya:
1. Transisi Pertama Runtuhnya sisitem Parttriarkhal yang enggan dan lambat tapi pasti. Yang kita ketahui adalah bahwa selama tiga ribu tahun terakhir peradaban barat dan pendahulu-pendahulunnya, telah didasarkan atas sistem filsafat, social dan politik dimana ”laki-laki dengan kekuatan, tekanan langsung, atau melalui ritwal, tradisi hukum dan bahasa, kebiasaan, etika, pendidikan dan pembagian kerja-menentukan peran apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dimainkan oleh perempuan, dan dimana perempuan dianggap lebih rendah dari pada laki-laki”.
2. Transisi Kedua Yang akan berdampak kuat pada kehidupan kita dipaksakan kepada kita oleh runtuhnya zaman bahan baker fosil. Bahan baker fosil, batubara, minyak bumi dan gas alam telah menjadi sumber energi penting bagi era industri moderen, dan pada waktu bahan baker itu habis, maka era ini akan berakhir.
3. Transisi Ketiga berhububgan erat dengan nilai-nilai budaya. Transisi ini melibatkan apa yang disebut dengan “perubahan paradigma” suatu perubahan penting dalam pemikiran, presepsi dan nilai-nilai yang membentuk suatu visi realitas tersendiri. Untuk lebih jelasnya perhatikan skema dibawah ini.

S.M M
Peradaban Peradaban Zaman
Mesis Ynani bahan baker fsil




3000 2000 1000 1000 2000

Zaman bahan bakar fosil dalam konteks Evolusi budaya
Perubahan-perubahan nilai yang berfluktuasi ini dan pengaruh-pengaruhnya pada semua aspek kehidupan masyarakat, setidak-tidaknya di barat, telah dipetakan oleh sosiolog Pitrim Sorokin, yang menyebut ketiga sistem ini sebagai indrawi, Ideasional dan Iealistik.
1. Sistem Nilai Indrawai berpendapat bahwa: materi itu sendiri merupakan realitas utama, dan bahwa fenomena spiritual hanyala suatu manifestasi dari materi. Sistim ini berpandangan bahwa semua nilai etika bersifat relative dan bahwa presepsi indrawi merupakan satu-satunya sumber pengetahuan dan kebenaran.
2. Sistem Nilai Ideasional percaya pada nilai-nilai etika absolute dan standar keadilan, kebenaran dan keindahan supermanusiawi.
3. Sistem Nilai Idealistik merupakan perpaduan antara indrawi dan ideasional. Menurut kepercayaan idealistik, realitas sejati mempunyai aspek-aspek baik indrawi maupun suprainrawi yang berada secara bersamaan didalam suatu kesatuan yang menyeluruh.

Kemunduran perlahan dari masa ideasional dan idealistic pada abad ke lima belas dan keenambelas inilah yang memungkinkan bangkitnya periode indrawi pada abad ketujubelas, kedelapanbelas dan kesembilan belas, suatu era yang ditandai dengan sistem nilai pencerahan, pandangan-pandangan ilmiah Descrates dan Newton dan teknologi refolusi industri.
Kemunduran sistem partriarkhal, berakhir zaman bahan baker fosil, dan semua perubahan paradigma yang terjadi pada masa akhir kebudayaan indrawi semuanya berpengaru pada proses global yang sama. Oleh karena itu, krisis dewasa ini bukan sekadar krisis individu, pemerintah, atau lembaga social, melainkan suatu transisi yang berdimensi planet. Sebagai individu, sebagai masyarakat, sebagai peradaban, dan sebagai ekosistem planet, kini kita telah mencapai titik balik.


Buku Kearifan tertua I Ching dari Cina

Buku I Ching” atau Buku Perubahan” Gerak adalah sesuatu yang alami, yang muncul secara spontan., buku ini merupakan salah satu buku kearifan tertua dari Cina, bahwa; alam selalu bergerak sebagai hasil interaksi dinamis dua kutub Yin dan Yang. Istilah Yin dan yang
Yin digambarkan sebagai sifat feminis, lunak, intuitif, koparatif, holistic, serta ekosentris. Sementara Yang digambarkan sebagai sifat maksulin, keras, kompetetif, rasional dan egosentris. Realitas yang disebut sebagai Tao, merupakan hasil interaksi dinamis dua kutub tersebut apabilaYang mencapai klimaksnya, akan mundur demi Yin dan atau sebaliknya.
Istilah yin dan yang akhir-akhir ini menjadi sangat populer di barat, tetapi istilah tersebut di dalam kebudayaan kita hampir tidak pernah digunakan sebagaimana pengertian aslinya di Cina. Sebagian besar penggunaan istilah yin dan yang di Barat mencerminkan prasangka budaya yang menyimpang dari makna aslinya. Salah satu interpretasi terbaik terhadap kedua istilah tersebut diberikan oleh Manfred Porkert dalam studi komprehensifnya tentang obat-obatan Cina. Menurut Porkert, yin berhubungan semua yang bersifat kontraktif, responsif, dan konservatif, sedangkan yang menyiratkan semua yang bersifat ekspansif, agresif, dan menuntut. Pengaitan lebih jauh antara lain meliputi:

YIN YANG
BUMI LANGIT
BULAN MATAHARI
MALAM SIANG
MUSIM DINGIN MUSIM PANAS
KELEMBABAN KEKERINGAN
KESEJUKAN KEHANGATAN
BAGIAN DALAM BAGIAN PERMUKAAN


Dalam kebudayaan cina Yin dan Yang tidak pernah dihubungkan degan nilai-nilai moral. Yang baik bukanlah Yin dan bukan pula Yang, melainkan keseimbangan dinamis antar keduanya. Sejak masa awal kebudayaan Cina, Yin diasosiasikan dengan keperempuanan dan Yang dengan kejantanan. Asosiasi kuno ini sangat sulit diterima saat ini disebabkan karena adanya penafsiran kembali dan terjadinya distorsi pada zaman partriarkhal berikutnya. Dalam biologi manusia, karakter maskulin dan feminism tidak dapat dilepas pisahkan secara seksama, tetapi berada didalam kedua jenis kelamin itu dengan perbandingan yang berfariasi. Begitupula, orang-orang kuno percaya bahwa semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan melewati fase Yin dan Yang. Kepribadian setiap laki-laki dan setiap perempuan bukanlah sesuatu entitas yang statis melainkan suatu fenomena yang dinamis yang dihasilkan dari kesalinghubungan antara elemen-elemen feminim dan maksulin.
Sedangkan dalam pandangan biasa patriakhal Yin selalu dihubungkan dengan kepastian dan Yang dengan kearifan; hal ini merupakan sesuatu yang sangat berbahaya dan tampak sebagai ungkapan lain dari stereotip patriakhal, suatu interpretasi barat moderen yang tidak mungkin konsisiten dengan pemikiran cina dan tidak mungkin mencerminkan makna istilah Cina aslinya.
Tulisan ini dituturkan lebih menganggap hubungan Yin dan Yang sebagai kearifan intutif yang merupakan dasar bagi aktifitas ekologis dan pengetahuan rasional yang melahirkan aktifitas yang terpusat pada diri. Berikut ini adalah penghubungan makna Yin dan Yang.
Hubungan Antara Yin dan Yang
Yin Yang
• Feminim
• Menyusut
• Konservatif
• Responsif
• Kooperatif
• Intuitif
• Sintesis • Maksulin
• Mengembang
• Menuntut
• Agresif
• Kompetitif
• Rasional
• Analitis

Terlihat jelas bahwa Yin dan Yang merupakan dua prinsip yang berlainan bukan berlawanan secara kontradiktur, namun keduanya merupakan dua hal yang saling mengisi dan melengkapi dalam keserasian keseimbangan. Dalam hubungan dengan makrokosmos maka aliran ini mengajarkan bahwa didalam alam semesta itu ada lima unsure asli yaitu : tanah, logam, kayu, air dan api. Kelima unsur asli mempunyai sifat produktif dan destruktif dalam keadaan yang tertutup. Jadi kelima unsur asli merupakan satu kesatuan yang dinamis. (Rustam E. Tamburaka, 1999 : 248).



D. Cara Berfikir Sistem dan Penerapannya dalam Analisis Permasalahan- permasalahan Sosial

Di awal millenium ini dunia sedang menghadapi beberapa persoalan besar yang saling terkait satu ama lain dalam satu jalinan permasalahan yang kompleks. Persoalan-persoalan tersebut tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengandalkan satu bidang keahlian saja, tanpa mengubah secara mendasar cara kita memandang persoalan tersebut. Pemahaman yang mendalam mengenai struktur kehidupan berguna untuk keelanjutan hidup manusia, kelestarian lingkungan, dan masa depan bumi. Dengan data dan fakta yang disajikan, capra mengajak umat manusia menghayati bahwa seluruh bumi merupakan sebuah kehidupan yang utuh dan padu. Konstruksi demikian hanya bisa dimengerti jika dikaji melalui paradigma sistem:
Ilmu pengetahuan moderen telah memecah persoalan-persoalan dunia ini menjadi bagian kecil, misalnya berdasarkan sektor. Msalah ekonomi dipecahkan oleh ekonomo, maslah politik dipecahkan oleh politikus, masalah lingkungan dipecahkan oleh para ahli ekologi. Pendekatan ini disebut pendekatan reduksionis. Padahal semua persoalan ini bukanlah persoalan yang berbeda-beda, melainkan hanyalah sisi-sisi yang berbeda dari bangunan yang sama, sebagai realitas dunia ini. Persoalan ini berhubungan satu dengan yang lain dalam satu jaring-jarting permasalahan yang kompleks.
Dunia sedang mencari bentuknya. Dunia sedang berevolusi ke satu tingkat peradaban baru yang lebih berkualitas daripada tingkat peradaban sebelumnya. Hal ini berarti harus ada penyelesaian terhadap persoalan-persoalan umum dunia seperti ketidakadilan sosial, kemiskinan dan kerusakan linkungan. Denga paradigma yang lama, yakni pendekatan reduksionis, permasalahan-permasalahan itu tidak mungkin terselesaikan. Dibutuhkan sebuah paradigma baru mengenai cara manusia memandang persoalan dunia yang akan menentukan langkah-langkah penyelesaian yang akan diambil. Hal itu dapat terjadi jika segenap umat manusia bekerja sama kearah perubahan itu.


Pendekatan Sistem

Cara berfikir sistem adalah salah satu pendekatan yang diperlukan agar manusia dapat memandang persoalan-persoalan dunia ini dengan lebih menyeluruh dan dengan demikian pengambilan keputusan dan pilihan aksi dapat dibuat lebih terarah kepda sumber-sumber persoalan yang akan mengubah sistem secara efektif.
Pandangan sistem melihat dunia dalam pengertian hubungan danintegrasi. Sistem adalah keseluruhan yang terintegrasi yang sifat-sifatnya tidak dapat direduksi menjadi sifat-sifat unit yang lebih kecil. Pendekatan sistem tidak memusatkan pada blok-blok bangunan dasar atau zat-zat dasar yang melainkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip organisasi dasar. Contoh-contoh sistem semacam ini terdapat dialam raya. Setiap organise dari bakteri yang paling kecil, bermacam-macam tumbuhan dan binatang, hingga manusia merupakan suatu keseluruhan yang terintegrasi dan dengan demikian berarti sebuah sistem yang hidup, dan begitupula berbagai jaringan dan organ tubuh; otak manusia merupakan suatu contoh sistem hidup yang paling kompleks. Namun sistem itu tidak terbatas pada organisme indivedual dan bagian-bagiannya.
Semua sistem alami ini merupakan keseluruhan yang struktur-struktur khususnya muncul dari interaksi dan saling keergantungan bagian-bagiannya. Aktivitas sistem ini melibatkan suatu proses yang dikenal dengan transaksi – interaksi seketika dan ketergantungan satu sama lain antar komponen=komponen majemuk. Suatu aspek penting lainnya adalah hakikat sistem yang secara intrinsik bersifat dinamis. Bentuknya bukan merupakan strukur-struktur yang kaku melainkan merupakan merupakan manifestasi-manifestasi luwes tetapi stabil dari proses-proses yang mendasarinya.

Ilmu pengetahuan moderen telah mencapai kemajuannya dengan memecah-mecah sistem menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mempelajari secara mendalam masing-masing bagian itu. Pendekatan ini tidak berlaku untuk sistem. Sebuah sistem adalah lebih daripada bila seluruh komponennya dijumlahkan. Dan sistem akan bekerja bila seluruh komponennya terletak dan terhubung pada tempatnya. Termasuk dalam berfikir sistem adalah kemampuan untuk melihat melalui lensa yang berbeda. Lensa-lensa tersebut adalah time horizon (rentang waktu) dan space horizon (rentang tempat).

Beberapa nilai yang terkandung dalam cara berfikir sistem:
1. Menghargai bagaimana model mental mempengaruhi cara pandang kita
2. Menguba prespektif untuk melihat leverage point baru
3. Melihat pada kesalingtergantungan (interdependencies)
4. Merasakan dan menghargai kepentingan jangka panjang
5. Memperkirakan yang biasanya tidak diperkirakan
6. Menyadari agian yang sulit tanpa tendensi untuk menyelesaikan dengan tergesa-gesa
7. Mencari pengalaman
8. Menggunkan bahasa pola dasar dan analogi untuyk mengantisipasi perilaku dan kecenderungan untuk berubah

Tiga presepsi yang membantu menjelaskan perilaku sistem
1. Data dalam urutan waktu merupakan data perilaku riil sistem yang terjadi pada saat tertentu, misalnya tinggi air di sungai ketika banjir pada saat tertentu
2. Diagram modus referensi; menggambarkan gerakan dari 3 atau 4 variable kunci yang saling berhubungan pada sistem selama jangka waktu tertentu. Diagram ini didasarkan pada rentang waktu yang cukup untuk melihat struktur yang membentuk perilaku
3. Diagram struktural; merupakan jaringan hubungan sebab akibat yang menentukan perilaku sistem. Diagram struktural ini terdiri atas link dan loop yang membentuk pola hubungan sebab akibat. Link adalah hubungan dua variable di dalam sistem.


BAB III
SIMPULAN

Frtjof Capra dalam bukunya The Turning Point: yang diterjemhkan (Titik Balik Peradaban), mengemukakan bahwa munculnya berbagai krisis ekonomi, politik, kesehatan, sosial, lingkungan, dan sebagainya pada saat ini tiada lain hanyalah segi-segi krisis tunggal. Dinamika yang mendasari masalah-masalah tersebut sebenarnya sama, yakni krisis budaya yang multisegi. Krisis tersebut melanda dimensi-dimensi intelektual, moral, dan spiritual. Suatu krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah umat manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan secara terus menrus dan memiliki dampak positif dan dampak negatif di kehidupan sekarang. Dampak positif dari perkembangan ilmu pengetahuan yaitu manusia akan semakin mudah menuntaskan masalah yang dihadapinya. Tetapi dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan itu, apabila perkembangan ilmu pengetahuan itu tidak diimbangi oleh hal-hal yang berupa nilai kemanfaatan dan nilai kebergunaan maka perkembangan ilmu pengethuan akan mengakibatkan kehancuran bagi peradaban manusia itu sendiri. Seperti masa sekarang dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan ilmuan barat, menimbulkan kehancuran seperti bahaya nuklir dan sebagainya. Maka untuk menghindari hal ini, harus ada keseimbangan, apabila menurut Capra harus ada keseimbangan antara filsafat timur dan filsafat barat. Lalu menurut Sorokin harus ada keseimbangan antara indrawi dan supraindrawi.
Ada berbagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah ini; bahkan beberpa diantaranya cukup sederhana. Namun menghendaki suatu perubahan radikal dalam presepsi, pemikiran, dan nilai yang ada. Capara juga menyadari bahwa konsep fisika dan seluruh cara berfikir yang ada sudah tidak memadai untuk melukiskan fenomena atomis. Artinya problem yang ada bukan lagi bersifat intelektual tetapi telah berkembang menjadi krisis emosional yang mendalam. Untuk mempertahankan hidup itulah, ilmu pengetahuan ada. Maka dari adanya ilmu pengetahuan dan didukung oleh perkembangannya yang cepat membawa manusia memasuki pada pencerahan. Sehingga pada masa ini pengetahuan mampu membawah manusia kepada tahap pencerahan sehingga manusia mencapai puncak kebudayaan itu. Hal ini dapat dibuktikan oleh sejarah, bahwa berbagai macam peradaban dan kebudayaan dapat mencapai puncaknya dikarenakan mereka memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab tantangan alam. Contohnya dalam sejarah Eropa, bangsa Eropa dapat mencapai pencerahan karena mereka memiliki pengetahuan didukung dengan perkembangan yang cepat pada masa itu. Dari perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat itulah mereka dapat mencapai puncak dari kebudayaan.
Pemahaman yang mendalam mengenai stuktur kehidupan berguna untuk kelanjutan hidup manusia, kelestarian lingkungan, dan masa depan bumi. Dengan data dan fakta yang disajikan maka Capra mengajak manusia menghayati bahwa seluruh bumi merupakan sebuah kehidupan yang utuh dan padu. Konstruksi demikian hanya bisa dimengerti jika dikaji melalui pendekatan sistem. Pemikiran sistem muncul pada tahun 1920-an yang dipeloposri oleh para biolog. Mereka menekankan bahwa semua organisme hidup adalah keseluruhan yang padu. Kesalingtergantungan adalah prinsip dasar semua hubungan ekologis. Jadi konstruksi dasar ekologi dalam adalah kemitraan, fleksibilitas dan keberagaman.
Sistem adalah sekumpulan elemen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk fungsu tertentu. Pandangan sistem tentang organisme hidup sulit ditangkap dari prespektif ilmu klasik karena memermulkan modifikasi-modifikasi penting dari banyak konsep dan pemikiran klasik. Ketika mereka mengaopsi revisi drastis dari konsep-konsep realitas dasar mereka untuk memahami fenomena atom. Paralel ini diperkuat lebih jauh oleh kenyataan bahwa pengertian komplementaritas, yang begitu menentukan didalam perkembangan fisika atom, juga tampak memainkan peran yang penting didalam biologi sistem baru.
Yang harus digaris bawahi oleh bahwa pemikiran istem berbeda dengan ”pemikiran holistik” pemahaman holistik menunjukkan pada suatu keseluruhan fungsional, yang mengerti kesalingtergantungan bagian-bagiannya, tetapi melupakan nilai dan etika. Sedangkan ”pandangan (pemikiran) sistem” menambahkan definisi holitik dengan satu yang melekat pada lingkungan alamiah dan sosialnya. Pemikiran holistik pasti masuk wilayah sistem. Tetapi tidak sebaliknya.


DAFTAR PUSTAKA


Capra Fritof. (2004). Titik Balik Peradaan. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka

Tamburaka E. Rustam H. (1999) Pegantar Ilmu Sejarah, Teor Filsafat Sejarah, Sejarah
Fiilsafat dan IPTEK. Jakarata: PT ineka Cipta

Wiriatmadja Rochiati (……). Perubahan dan Alur Pergeseran (SHIFT): dari Moderensme Ko ostmoderenisme, Sebuah BahanPemikiran Dalam Filsafat Ilmu. Makalah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar